Perkembangan Film di Indonesia

Perkembangan Film di Indonesia dimulai sejak tahun 1926 ketika di tahun itu untuk pertama kalinya dilaksanakan produksi film pertama. Film pertama yang dibuat di Indonesia dikenal dengan judul Loetoeng Kasaroeng yang diproduksi oleh Belanda. Selama bertahun-tahun, film Indonesia tidak menyajikan suara atau audio melainkan hanya menyajikan gambar saja. Film Indonesia pertama yang menggunakan audio diproduksi tahun 1931 berjudul Atna de Fischer.

Sampai dengan tahun 1955, sudah berdiri sedikitnya 227 bioskop. Perkembangan ini dinilai sangat pesat oleh karena itu, pada tahun yang sama Djamaluddin Malik mengadakan sebuah acara bertajuk Festival Film Indonesia yang masih berjalan sampai sekarang. Usmar Ismail menjadi orang pertama yang memenangkan penghargaan film terbaik melalui filmya yang berjudul Jam Malam.

Kelesuan dunia perfilman Indonesia terjadi di tahun 1960-an karena terjadinya banyak sekali polemik politik yang membatasi ruang gerak para seniman sehingga sulit untuk berkarya. Karena adanya hal tersebut, para seniman kemudian bergerak untuk melakukan demonstrasi ke Menteri Penerangan pada masa itu. Keberanian para seniman membuahkan hasil dan diberikannya kepada mereka kebebasan untuk berekspresi dan menjadikan hal ini sebagai titik perkembangan perfilman Indonesia.

Pada 1980-an, persaingan antara film dalam negeri dan film luar negeri terjadi. Masyarakat cenderung memilih untuk menonton film luar negeri karena dianggap lebih bagus. Suasana diperkeruh dengan munculnya sinetron-sinetron di televisi. Masyarakat berpendapat bahwa mereka lebih nyaman menonton sinetron karena tidak perlu ke bioskop.

Angin segar datang ke dunia perfilman Indonesia ketika memasuki tahun 2000-an dimana banyak film yang meledak di pasaran, misalnya Ada Apa dengan Cinta, Nagabonar, dan Pertualangan Sherina. Kemajuan terus terjadi dengan adanya keberanian para produser untuk memproduksi film-film bergenre action seperti The Raid dan Java Heat yang dikenal tidak hanya di dalam negeri tetapi juga sampai ke luar negeri.